menanti pertualangan ke Bandung

Jejakcantik.com- Entah kenapa ada rasa lelah menanti kereta api dan juga rasa was-was. Ini kali pertama aku pergi naik kereta api, keluar kota! Jejak Cantik selalu ingat kata Papa, selalu ada yang pertama kali dalam hidup. Jadi, ini kali pertama naik kereta keluar kota, seorang diri. Entah apa yang akan terjadi, tetapi yang penting harus BERANI mencoba. Sudah tidak sabar menanti pertualangan ke Bandung, quotes of the day, “Hidup itu selalu ada kata PERTAMA untuk mencoba hal baru dalam hidup. Tidak perlu takut, asal ada kemauan dan semangat untuk menjalani.” – Citra Pandiangan.

awalnya membayangkan liburan itu menyenangkan seperti ini, pada kenyataanya...

 

Setelah menanti dengan sabar dan sudah dilewati dua kereta api. Akhirnya, kereta api tujuan Bandung yang kupesan pun tiba. Awalnya sedikit bingung soal gerbong kereta api. Maklum, wong pulau belum pernah naik kereta api. Tempat duduk sesuai gerbong, untunglah pas naik tidak terlalu jauh dari gerbong yang harusnya aku tuju. Kalau tidak salah ingat gerbong A. Aku pun mencari nomor seat sesuai tiket. Akhirnya dapat, duh duduk selase (bahasa Melayu) alias NYAMAN. Tidak lama kemudian, staff kereta api pun datang melihat tiket dan aku pun duduk dengan nyaman.

 

Ini adalah kereta api ternyaman yang aku nikmati pertama kali dalam hidup aku. Harganya pun di bawah 200K untuk sekali jalan, murah meriah dan perjalanan pun tidak membutuhkan waktu lama. Tidak ada macet dan nyaman. Bahkan barang yang ku bawa yakni satu koper dan tas ransel tidak perlu aku letakkan di atas kepala. Aku taruh di samping aku saja, kebetulan bangku yang aku order itu dekat JENDELA. Dinginnya AC membuat aku merasa nyaman sekali. Namun pikiran galau karena aku belum pesan hotel untuk aku menginap di Bandung. Bahkan, aku juga tidak tahu banyak ke mana tujuan aku kala itu! Paling ironisnya, aku beneran seperti anak hilang hahaha.

 

Mata terasa berat, tubuh terasa capai sekali, maklum mempersiapkan solo traveling itu berat di riset data di tahun 2014. Bahkan, internet kala itu mesti tengah malam baru bisa kencang. Jadinya, selama sebulan aku beneran banyak bergadang untuk mencari pelbagai informasi dan bahkan menghubungi beberapa penginapan yang menuliskan di website. Meskipun, tidak semua bisa di hubungi dengan SEMPURNA. Hingga pada akhirnya, kereta api berhenti! Aku bingung mau ke mana. Awal ke Bandung, aku tidak tahu kalau jalur Bandung itu kebanyakan satu arah. Maklum, ini kali kedua ke Bandung dan kali pertama pergi sendiri.


Tahun 2009 pernah ke Bandung sebatas jadi reporter untuk mengikuti kegiatan wali kota Tanjungpinang, Ibu Suryatati A Manan. Sehingga semua agenda tinggal mengikuti saja, kegiatan yang sudah diatur humas Pemko Tanjungpinang. Pada akhirnya ini kali pertama ke Bandung dengan keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang Bandung di tahun 2014. Meskipun antara takut dan ragu, tetap saja terselip rasa senang dan bahagia. Aku saja bingung mau keluar via pintu apa di stasiun kereta api Bandung hahaha. Pasalnya, setiap pintu timur atau barat atau apapun namanya menuju jalur pintu yang berbeda.

 

Akhirnya aku putuskan untuk keluar yang paling dekat dengan terminal bus st. hall. Jujur, aku beneran celigak-celiguk kaya anak hilang. Untung, kala itu belum ada tayangan film Preman Pensiun, jika nggak waduh bisa ada rasa takut ke Bandung dengan banyaknya pencopet dan penjambret, plus preman hahaha. Begitu sampai keluar aku pun masih belum tahu mau ke mana, terus teringatlah Puri Tomat Hotel yang berlokasi di Dago, tepatnya di Jalan Ir.H Juanda No.420. Akhirnya aku mendapatkan angkot jurusan Dago.

 

Terus terang saja, aku cemas melihat jalur ke arah Dago itu sepi. Aku pun was-was. Waduh, macam ini, mana lokasinya. Aku sesekali nanya penumpang lain, tetapi jawabannya pasti tahu sendiri lah, klise, kagak tahu. Puji Tuhan dapat supir angkut yang baik. Dia bilang nggak usah kuatir mbak, nanti saya berhentikan di hotel Puri Tomat, itu hotel tidak terlalu jauh dari terminal Dago. Aku kasih uang Rp50,000, soalnya aku belum punya uang receh. Eh, supirnya baik di ambil cuma Rp6,000. Akhir Desember 2014 itu lagi ada kenaikan BBM, sehingga tahu sendiri lah belum ada, harga fix untuk trayek angkut sesuai rute.

 

Begitu sampai Hotel Puri Tomat, aku lihat tempatnya kala itu kurang terawat; banyak daun yang berguguran. Resepsionis lagi kosong, jadi aku duduk manis di teras hingga akhirnya resepsionis datang dan aku menanyakan ada kamar kosong tidak, kala itu hari Minggu. Sudah bisa dipastikan harga kamar bakalan melambung. Yups, harga semalam 400,000 IDR. Padahal di website, aku pernah lihat sekitar 200,000 IDR. Akhirnya, aku urungkan niat menginap di sana.

 

Aku pun masih duduk di depan dan membuka selembar catatan kecil yang sudah aku siapkan. Baiklah, mungkin aku harus menginap di Jalan Braga saja. Akhirnya, aku mencoba lagi mencari angkut. Seorang satpam menghampiri aku dan menanyakan, kenapa aku tidak jadi menginap di situ. Aku bilang out of budged pak hahaha. Terus dia nanya, aku mau ke mana? Aku bilang aku mau ke Jalan Braga. Dia nunggu aku mendapatkan angkut dan bahkan bilang dari sini ke Jalan Braga cukup bayar 3,500 IDR saja. Baik sekali pak satpam itu. Bahkan dia membantu aku mengangkat koper ke dalam angkut. Aku kasih uang, tapi di tolaknya.

 

Angkutan kota itu berjalan terus dan hanya satu atau dua penumpang saja yang naik. Pada akhirnya, si Bapak supir bertanya aku mau turun di mana. Aku bilang di Jalan Braga pak, di hostel Chez Bon Hostel. Kala itu, aku memang membuat budged untuk penginapan paling mahal Rp200,000 per malam. Nah, kebetulan di website yang aku baca berdasarkan pengalaman blogger kala tahun 2014 itu, harga semalam di hostel Chez Bon itu 100,000 IDR. Apakah harganya sama? Nantikan seribu kisah perjalanan minggu depan!

 

The Bottom of Line

Jangan pernah takut untuk mencoba hal yang baru, hidup cuma sekali! Nikmati hidup dan bersyukur dengan apa yang ada pada kita. Termasuk, bisa liburan meskipun harus bersusah payah mengumpulkan informasi sebelum bersenang-senang! Liburan ke Bandung meskipun kali kedua tapi berasa yang pertama. Buta map, buta segalanya, hanya memiliki rasa berani, semangat walaupun terasa lelah.

 

Bahkan, sangking lelahnya dan aku beneran berasa malu banget, jika mengingat kejadian ini. Aku jatuh tersungkur waktu turun dari angkutan kota ST Hall ke Dago. Rasa sakit itu terkalahkan dengan rasa malu, untung saja laptop berat yang aku bawa aman senantiasa hahaha. Waktu jatuh, yang ada dalam otak aku, laptop aku aman tidak ya. Pasalnya, waktu turun dari angkot, itu tas ransel berada di depan. Jadinya, pas turun mendadak keberatan tas ransel dan juga koper dalam genggaman hahaha. Ouch my goodness, bad experience and ashamed to share here hahaha, suer.

 


Fill your day with love and step beauty feet



Fun Time it's you......

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day