Jejakcantik.com-Mencoba hal baru tidak ada salahnya dalam kehidupan! Tidak ada yang terluka, mungkin malah menemukan hal yang berbeda dari biasanya. Jejak Cantik pernah mencoba melakukan penelusuran sebelum sinar mentari mencapai bumi. Langit masih hitam, walaupun sudah tak pekat lagi. Hal itu, karena penasaran ingin melihat nuansa menjelang mentari di gurun pasir Bintan. Pasti, kamu penasaran seperti apa sih gurun pasir di pulau perbatasan Singapura dan Malaysia. Quotes of the day, “Don’t be afraid to try different things, even it is look simple but the result make us feel bless,” Citra Pandiangan.


Jam menunjukan pukul 03.40 pagi, ketika aku keluar rumah. Langit masih gelap, bahkan suara langkah pun terdengar sangat nyaring. Sebab, senyap diluar rumah. Penuh kepastian, menyeruput secangkir kopi panas pakai susu; akhirnya ku gunakan helm dan pergi melintasi jalan yang sepi. Sempat tersirat rasa takut akan begal! Walaupun, pergi berdua dengan adik. Namun, rasa was-was itu tetap ada. Maklumlah, Jejak Cantik hanya manusia biasa yang terkadang memiliki keingin tahuan yang kelewat banget. Kalau sekarang sudah tidak bisa lagi, pasalnya adik sudah bekerja di malam hari; kalau waktu subuh dia pulang untuk tidur sampai petang.



Menikmati kesunyian, meskipun sesekali ada deru suara motor maupun mobil. Doa semakin kencang agar mereka bukanlah orang yang berniat jahat. Bagaimana tidak, jalan lintas barat antara Tanjungpinang dan Bintan di siang hari saja, tidak banyak kendaraan lalu lalang. Apalagi ini, waktu masih kelewat pagi alias subuh.

Perjalanan yang biasanya tidak berasa lama, jadi berasa lama. Sesekali mengingatkan adik, ketika melewati jembatan untuk membunyikan klakson. Entah, tradisi siapa ini tercetus. Mama, selalu mengingatkan untuk membunyikan klakson ketika melewati jembatan. Aku berkali-kali mengingatkan adik, tetapi dia tetap dengan gaya cueknya. Rasanya, kesal! Namun, semua berjalan baik.



Begitu tiba di gurun pasir, masih belum ada petugas ticketing. Ya ialah, mereka baru stand by pada waktu pagi. Dulu gurun pasir ini hanya dijaga pada akhir pekan saja, sejak menjadi primadona hampir setiap hari ada saja turis manca Negara yang berkunjung. Lumayan, membantu setidaknya sedikit perekonomian masyarakat setempat yang membuat “gurun pasir” ini menjadi ciamik dengan berbagai spot photo yang memang keren habis. Jika dilihat dari lensa kamera. Meskipun, pada dasarnya itu hanyalah gundukan tanah yang berubah seiring waktu.

Sebab, perusahaan tambang pasir masih beroperasi. Cahaya sudah mulai mencapai titik bumi. Dari gelap mulai beranggsur-anggsur mata sudah bisa melihat pemandangan di sekitarnya. Ada rasa takjub dengan tekad untuk melihat pemandangan pasir di waktu subuh. Itu adalah kedua kalinya aku lakukan! Pertama bersama seorang teman dan kedua bersama adik tersayang.



Setelah mentari mulai bersinar, gurun pasir teluk Bintan, Desa Busung, Kabupaten Bintan, Indonesia mulai terlihat. Gundukan pasir yang tadinya tidak terlihat jelas, kini terlihat jelas. Telaga biru yang konon karena terpaan sinar mentari mulai terlihat aslinya. Air yang penuh lumpur di pesisirnya, namun dibagian dalam nampak bening. Tergoda rasa ingin membahasi kaki. Apakah akan terasa gatal pada kaki aku? Rupanya, rasa kuatir aku itu hanyalah ilusi sesaat. Sebab, tidak ada rasa gatal, memang dipesisirnya nampak lumpur tetapi di bagian dalam air itu jernih dan menggoda.



Begini rupanya pemandangan di waktu subuh. Lebih indah mana, subuh atau petang dan bahkan menjelang senja? Bagi aku, semuanya nampak sama saja. Bedanya, kalau di pagi hari tidak terasa panas menyengat seperti di siang hari. Udaranya dan kesenyapannya membawaku ke dalam lamunan hayalan liar mengenai sebuah kisah dongeng; terciptalah satu karya abadi mengenai pangeran dan putri penyihir. Buku kisah dongeng anak, terlahir dalam kesunyian dan rasa syukur.



Jejak Cantik bukanlah penulis professional yang sudah memiliki ratusan buku; meskipun baru terhitung dengan dua tangan. Itu pun masih belum penuh semua, pemandangan yang dilihat oleh mata sendiri TANPA KEKASIH yang mendampingi tetap terasa INDAH. Sebab, terucap rasa syukur dan pujian kepada sang pelukis maha karya indah ini. Ya, Tuhan yang menciptakan bumi, manusia yang merusak dan sebagian sadar akan pentingnya menjaga kelestarian pemandangan yang sudah Tuhan ciptakan untuk manusia.



Gurun Pasir Bintan di waktu subuh! Cobalah datang dan rasakan kesendirian diantara gundukan pasir akibat tambang pasir. Namun, menjadikan tempat ini menjadi epik dan menyenangkan untuk ditelusuri. Kapan lagi mencoba sensasi hal baru dalam kehidupan? Sebab, waktu kian berkurang; Nikmati saja hidup baik dalam kesendirian dan bersyukur jika memiliki pasangan hidup yang seimbang. Sebab, semua baik, baik itu manusia yang memilih menyendiri maupun manusia yang memutuskan membangun keluarga kecil. Namun, jangan merasa paling sempurna dan menyombongkan sang pujaan hati. Sebab, hal itu hanya kamu yang rasakan; jika kamu membanggakan di depan orang lain, mereka malah mencemooh kamu dalam diam.



Sebab, begitulah kehidupan. Apa yang kamu banggakan cukup kamu rasakan; tanpa perlu pamer berlebihan. Hidup itu adalah nikmat yang Tuhan berikan kepada setiap orang! Bukan hanya pada dirimu seorang! Eksotik gurun pasir Bintan pun bisa kita ambil hikmatnya, tanpa harus berpergian jauh untuk sekedar pamer kebahagiaan. 




Gurun Pasir Bintan in Frame

 

 

 





The Bottom of Line
Hidup itu singkat, membanggakan diri sendiri bagus untuk dirimu. Namun, jangan membuat hal itu menjadi batu sandungan bagi orang lain. Menikmati pemandangan seorang diri, bersama keluarga atau pasangan NILAI dari PEMANDANGAN itu sama saja! Tinggal bagaimana kamu terapkan dalam kehidupan kamu sendiri.

I am travel alone and I am happy with THAT, so what! Bersyukur, jika ada pasangan suami-istri namun jangan lebai maksimal. Sebab, dunia itu bukan hanya milikmu seorang! Sejujurnya, menikmati alam paling nikmat seorang diri. Sebab, dalam kesendirian kita bisa mengucapkan doa yang tulus, bukan sekedar kewajiban saja. Ada rasa kedekatan dengan sang Khalik. Sebab, dalam diam, ada seribu kata yang bisa terucap dengan rasa kepuasan dari batin dan jiwa terdalam. Kalau kamu bagaimana teman? Apa yang kamu rasakan, ketika melihat suatu pemandangan yang indah di depanmu?  





Fill your day with love and step beauty feet



Fun Time it's you......

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

6 komentar untuk Eksotik Gurun Pasir Bintan di waktu Subuh

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day

  1. Jadi kangen Bintan deh, kayanya udah lama banget gak ke sana padahal tempatnya dekat banget dari Batam huahaha :))
    Semoga gurun pasir kepunyaan Kepri ini semakin mendunia yah kak:3

    BalasHapus
  2. Salah satu tempat wisata wajib didatangi di Bintan. Suka aja foto2 di sini serasa kayak di gurun sahara..

    BalasHapus
  3. wuiihh sudah ada jembatan panjang disana...aaah padahal tahun baru aku bintan , namun lewat doang tak mampir karena pasti ramai...namun kalo pagi2 gitu adem juga ya kak.. tenang blom ramai pengunjungnya

    BalasHapus
  4. Lokasi tambang ini bagus bgt. Apalagi benar-benar dibenahi pemda setempat. Gak buat lokasi foto2 aj.

    BalasHapus
  5. Aku pernah juga kesini, 2 kali malah, tapi kok fotonya ga secetar gini yaa :-). Memang bagus sih, kayak di padang pasir beneran

    BalasHapus
  6. pernah ke sini saat cuaca lg mendung mau hujan.
    jadi takut dgn petir hihihi
    maklum tanah terbuka luas gitu kan bahaya banget klu ada petie

    BalasHapus