JejakCantik.com- Hari kedua di Kampoeng Mukut, badan yang tadinya lemas dan mengantuk ketika memancing, setelah beristirahat cukup. Badan kami pun langsung segar kembali, karena tidur di Kampoeng Mukut sangat aman dan nyaman. Tidak ada rasa was-was, padahal aku baru pertama kali mengindap di Kampoeng Mukut, Pulau Tioman, Malaysia.

Badan segar, aku pun pergi sarapan sekitar pukul 07.00, di sebuah kedai di sebelah kiri jetty sudah menanti segerombongan pirate yakni Ipin, Keke, abang Isma dan Fatih serta beberapa penduduk lokal yang senang sarapan di warung Mak Jemah. Kala itu, aku memilih nasi lemak. Nasi lemak untuk sarapan pagi, wah, hal ini jarang sekali aku lakukan. Begitu pesan nasi lemak dan tidak lama kemudian sepiring nasi lemak sudah siap di meja makan. Wah, mantap, nasi lemaknya sangat sederhana sekali tapi terkesan mewah bayangkan saja untuk pagi aku mendapatkan sebutir telur mata sapi, seekor ikan goreng kering dan sambal plus nasi gurih. Dalam sekejab semua masuk ke dalam perut hahahaha. MANTAP!

A post shared by Citra Pandiangan (@citrap81) on

Energi sudah terisi, aku pun duduk santai dulu dan mengantarkan dua pirate asal Kuala Lumpur balik ke “negeri” asalnya hahaha. Bye bye brey bro.... sukses untuk kalian di KL sana. Aku pun berjalan santai dan sesekali selfie dan mengambil photo karang dan coral di seputar jetty. Aku pun kembali ke kamar untuk berleha-leha hahaha, impossible, mandi dan dandan cantik untuk discovery pulau Tioman, khususnya di Kampoeng Mukut. Ada banyak hal yang menarik untuk dilihat, setelah itu aku dan teman aku kembali beristirahat sebelum makan siang dan agenda hari ini adalah mengunjungi air terjun.

Nah, aku pun bersantai sejenak dan melihat banyak sekali chale di Kampoeng Mukut. So pasti tempat ini sudah welcome untuk para turis yang ingin mengeksplor Kampoeng Mukut dalam agenda liburan teman sekalian. Jangan banyangkan di sana super mahal seperti private island lainnya. Harga yang ditawarkan di kampoeng Mukut masih bersahabat di kantong backpacker seperti aku. Makananya juga tidak mahal ala cafe kelas atas. Harga membawa rupa, hal itu mungkin benar 100 persen untuk barang-barang mewah tetapi untuk makan di Kampoeng Mukut meskipun harga makanan murah berkisar 3 RM tetapi cita rasa tidak kalah dengan makan di cafe mewah. Tidak percaya? Buktikan saja sendiri hahahaha.

A post shared by Citra Pandiangan (@citrap81) on

Biasanya aku menjajakan kaki ke arah kiri dari jetty, kali ini aku mau coba menjejakan kaki ke arah kanan. Walau sudah sekitar jam 2, cuaca masih terasa panas. Wah, segarnya minum air mineral dingin. Tidak jauh dari situ ada warung yang menjual berbagai kebutuhan makan ringan dan air mineral. Dari situ, aku melanjutkan perjalanan dan melihat hanya ada satu bangunan sekolah di Kampoeng Mukut, kalau bahasa kita sekolah dasar, kalau bahasa melayu, sekolah rendah. Wah, sekolahnya di depannya langsung pemandangan laut. KEREN hihihi....


Berjalan lagi dan sampailah aku pada suatu tempat dimana aku bisa melihat gunung di sisi kiri dan laut di sisi kanan, luar biasa keren. Rasanya pengen STOP saja disitu berjam-jam hahaha. Tapi, bentuk air terjun membuat aku penasaran seperti apa seh. Nah, aku pun berjalan dan perjalanan yang sangat panjang, untuk mencapai gerbang pintu air terjun, aku butuh waktu sekitar 45 menit dan normally people go there hanya 30 menit, kalau kata abang tergantung lemak tubuh seseorang wkakakakaka. Sedangkan teman aku menimpali tergantung langkah kaki seseorang, kalau dia tinggi sudah pasti langkahnya puanjang pakai banget ya hahaha.


O.K, aku dan temanku pergi bedua saja menelurusi jalan setapak yang kanan-kiri adalah perpohonan, bisa dibilang hutan kali ya. Sepi sekali tetapi sejenuk, sesekali aku mendengar suara binatang dan saat kaki sudah tidak sanggup melangkah, aku berhenti sejenak dan melihat ada sepasang tupai kecil melompat. Wow, seperti aku benar-benar tersesat di jungle dan aku pun merasa bahagia. Tidak peduli peluh bercucuran dan baju belakang basah karena panas. Akibat tubuh bekerja keras yang selama ini hanya bersantai-santai di depan meja kerja. Untunglah, sepekan sebelum kemari, aku sudah melakukan olahraga walau hanya jalan-jalan santai setiap malam menjelang.


Sesekali aku membayangkan suara gemericik air terjun yang jatuh untuk membuat semangat aku yang DROP kembali ON. Nah, benar saja, jalan perlahan-lahan dan mencoba mengikuti ala teman aku yang berjalan mundur malah membuat aku semakin lelah. Aku pun tiba di jalan yang bercabang dua dengan tiga tulisan KP. Mukut, KP Asah dan Kolam. Aku memutuskan ke kampoeng Asah dan aku tidak menyesal. Karena lautnya juga indah dan rupanya gerbang cantik juga tertulisnya di kampoeng Asah, luar biasa MANTAP!


Aku pun melihat-lihat sejenak dan melihat beberapa bule yang melakukan volunteer di Kampoeng Asah. Lalu, aku, temanku dan bersama salah seorang wanita cantik yang merupakan volunteer di Kampoeng Asah bernama Dugyu (Due, red)  pergi ke Waterfall Kampoeng Asah. Wah, perjalanannya sangat indah namun lumayan juga perjalannya membutuhkan kerja keras bagi aku yang merupakan wanita yang lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di depan computer dibanding adventure


Namun semuanya worth it untuk dilakukan. Begitu aku, Dugyu dan Vera tiba di air terjun. Rasa lelah itu entah lenyap dalam sekejab dan aku merasakan sensasi luar biasa ketika berada di air terjun tersebut. Suasana dingin, segar dan sejuk serta suara alunan air terjun yang mengalir membuat aku merasa jatuh hati. Dugyu langsung melepas pakaianya dan berenang, ah.... segarnya. Awalnya Vera enggan untuk berenang tetapi riakan suara air terjun memanggilnya membuatnya ingin merasakan sensasi berenang di air terjun. Ah, sungguh beruntung mereka. Aku hanya memandang dari kejauhan kegembiraan mereka. Pasalnya, sudah bukan rahasia lagi kalau aku memang tidak pandai berenang.


Sangat disayangkan! Kegembiraan mereka membuatku ingin merasakan sensasi dinginnya air terjun di Kampung Asah di Pulau Tioman. Aku pun segera duduk didekat air terjun dan meletakan kakiku disana. Entah kenapa tiba-tiba Dugyu mengambil air terjun tersebut dalam botol dan meminumnya. Aku terkejut dan dia menyarankan kami hal yang sama. Vera pun mengambil botol air mineralku yang sudah habis dan mengisinya dari curahan air terjun dan kami pun meminum seteguk. Wah, rasanya segar, walaupun aku sempat takut sakit perut karena minum air metah tetapi gadis dari Turkey meyakinkan kepada kami, bawasanya air tersebut jernih dan aman bagi kami.


Usai berbasah-basahan kami pun kembali ke kampung Asah. Disana kami menikmati pemandangan pantai yang menawan dan berbincang-bincang seadanya dan kemudian Vera dengan matanya yang tajam bagaikan elang menemukan keong dan bermain dengannya. Hal itu menarik perhatian Dugyu dan benar saja kami menjadikan keong tersebut sebagai bintang untuk kami abadikan. Waktu cepat berlalu dan tibalah aku harus meninggalkan kampung Asah dan tidak tahu kapan bisa kembali menikmati panorama alam yang mempesona.



Hidup ini terlalu singkat jika aku dan kamu tidak menikmati hidup ini. Karena itu nikmati waktu yang ada dengan menelusuri setiap jejak keindahan alam dimana saja dan meninggalkan jejakcantik sebagai kenangan manis.





Fill your day with love and step beauty feet



Fun Time it's you......

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day