Jejakcantik.com-Apapun alat transportasi yang digunakan untuk berpetualang. Semuanya memiliki kisah cerita sendiri, termasuk jejak cantik yang untuk kali pertama menggunakan jalur kereta api dari satu daerah ke daerah yang lain. Hal itu membawa sensasi tersendiri bagi aku yang menikmati perjalanan. Meskipun, jujur terasa lelah tetapi lebih banyak menyenangkannya. Terlebih bisa lebih menghemat biaya pengeluaran.




Dulu, aku sempat bekerja di Jakarta selama dua tahun. Naik kereta api bukan hal yang baru bagiku. Namun, itu hanya jalur singkat untuk pergi ke kantor antara pusat kota ke kota lama. Kali ini merupakan pertama kali aku naik kereta jarak jauh yakni Jakarta-Bandung. Aku mencoba naik kelas agak elit dikit. Tempat duduk yang nyaman, selimut dan juga yang paling penting space jarak kaki yang jauh. Sehingga terasa nyaman untuk duduk lama. 

 
Baca: 

Yang tidak pernah aku lupakan adalah, bingung dengan jalur kereta apinya. Walaupun sudah tertulis jalur A, B dan C tetap saja awal mulanya berasa bingung dan nanya terus ke orang lain yang ada disekitar jalur kereta api. Habis, takut salah naik jurusan. Sampai ada yang nanya, ini kali pertama aku naik kereta api. Aku pun mengangguk. Ya, Jakarta-Bandung ditempuh dengan kereta api tidak terlalu lama, plus tanpa macet. Pemandangan dari kereta api sangat menyenangkan. Apalagi sudah lama tidak melihat sawah, sesekali pemandangan sawah bisa aku lihat.

 


 

 
Dari Bandung ke Yogyakarta, aku juga menggunakan kereta api. Sebagai backpacker khere tentunya membuat waktu naik kereta api bisa sangat menghemat biaya pengeluaran untuk menginap. Karena itu, aku memilih naik kereta api malam dan sampai ke Yogyakarta subuh. Setidaknya satu malam tidak perlu membayar penginapan. 

 


Berhubung jalur Bandung ke Yogyakarta harus stop beberapa stasiun. Aku sempat kepo dan parnoan. Soalnya, tidak ada tuh pengumuman ini stasiun apa saja. Kereta api berangkat dari sepi menjadi ramai di beberapa stasiun. Karena masih tidak mengetahui jalur apa saja, akhirnya aku bertanya pada seorang pria yang duduk disebelahku. Kebetulan jurusan eh perhentian dia terakhir di Solo. Jadi, dia akan membantu aku untuk turun di stasiun Yogyakarta. At least, aku sedikit tenang hahaha. Soalnya, malam semakin pekat dan tidak ada Nampak apa-apa diluar selain kegelapan malam.

 


 Entah sejak kapan aku tertidur dan aku dibangunkan tepukan ringan di tanganku. “Mbak, sudah mau sampai,” ujar pria yang duduk disebelahku.
“Oh iya, makasih,” sahutku dan aku pun bersiap untuk merapikan beberapa barangku yang hanya berupa satu tas ransel dan satu koper kecil yang memang sengaja aku taruh di samping aku. Aku memang memilih bangku yang selalu berdekatan dengan jendela. Biar tidak menganggu orang dengan barang yang ada disampingku. Oh ya, jarak kaki di kelas bisnis ini tidak sebegitu lapang seperti di kelas executive kereta api. Yups, berbeda jauh tetapi tidak buruk rupa #Eh.

 


Lain cerita ketika aku dari Yogyakarta ke Probolinggo dan dari Malang ke Surabaya. Ini juga merupakan jalur panjang, bedanya kereta api siang saja yang membawa aku dari Malang ke Surabaya dan pastinya sampai di Surabaya malam hari. Nah, dulu tuh di tahun 2014 belum banyak mengenal situs booking hotel online. Namun, pesan pesawat memang sudah menggunakan situs online termasuk memesan kereta api. 

 

 
Kelas ekonomi beneran super ekonomi banget, posisi tempat duduknya juga berempat gitu saling berhadapan satu dengan yang lain. Jarak kaki super sempit hanya bisa menaruh kaki tanpa bisa moving alias bergerak. Namun, jika di depan kamu kosong masih o.k lah meletakan kaki agak memanjang hahaha. Aku juga sempat kesulitan menaruh koper disampingku. Maklum di tahun 2014, aku masih “lemah” tidak kuat mengangkat koper untuk ditaruh di atas tempat duduk di kereta api yang sudah disediakan. 
 
 


Selain itu, aku juga masih takut akan kejadian barang ilang sewaktu di kereta api computer line yang banyak “tangan panjang” bergrilia. Jadi lebih aman memang barang yang tidak seberapa itu berada didekatku. Sehingga aku pun harus siap pegel linu karena tidak bisa bergerak. Sekali lagi, dewi keberuntungan selalu berada di pihak aku. Kenapa demikian? Sebab, yang duduk di depanku selalu cepat turun dan bahkan cendrung kosong. Sehingga, aku leluasa meletakan kakiku di lantai haha. Tiduran juga bisa hahaha. Ya, 35 hari perjalanan dan kembali lagi 5 hari membuat aku terpesona disetiap kesulitan dan kesenangan perjalanan seorang diri. Ada banyak seribu kisah yang mudahan bisa kuceritakan dikemudian hari sebagai jurnal perjalanan jejak cantik menelusuri keindahan Indonesia dengan biaya minim tetapi fantastic. Aku juga berharap tahun 2019 merupakan awal baru untuk kembali lagi berpetualang. 



The Bottom of Line
Ada banyak sekali transportasi di Indonesia yang bisa memudahkan kita melakukan perjalanan. Harga membawa rupa, itu adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari. Naik kereta api kelas exclusive tentu saja berbeda dengan kelas bisnis apalagi ekonomi. Walau demikian, kisah perjalanan tetap saja menyenangkan untuk dikenang.

Bagi orang yang tinggal di pulau yang tidak memiliki jalur kereta api. Naik kereta api merupakan pertualangan yang menyenangkan. Meskipun panic yang berlebihan terkadang melanda. Namun, aku yakin dari waktu ke waktu managemen kereta api akan memberikan yang terbaik bagi penumpangnya, seperti menggunakan bahasa inggris dan bahasa Indonesia untuk stop poin stasiun kereta api yang dilalui dan berhenti. Sehingga penumpang yang belum pernah naik kereta api jadi tidak kuatir akan kelewatan untuk berhenti.

Selain itu tentunya, menjaga kebersihan ketika melakukan perjalanan juga dibutuhkan. Apapun itu alasannya, sampah haruslah di buang di tempat sampah yang disediakan. Jalani perjalanan tanpa harus meninggalkan jejak sampah yang menumpuk. Karena menikmati kebersihan bukan hanya untuk aku, kamu tetapi juga mereka.





Fill your day with love and step beauty feet



Fun Time it's you......

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

7 komentar untuk Serunya Naik Kereta Api di Indonesia

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day

  1. Seru ceritanya, Mbak Citra.
    Saya juga naik kereta pas merantau ke Jakarta. Soalnya di Makassar tidak ada hehehe.
    Nah, saya sudah pernah naik kereta jabodetabek,kerwta api ekonomi, juga bisnis. Bahkan pernah naik kerera barang pas lebaran hahaha. Pengin sih nyobain yang luxury 9 ratus ribu itu hahaha

    BalasHapus
  2. Naik kereta api itu selalu seru dan menyenangkan bagiku. Apalagi yang jarak jauh.

    BalasHapus
  3. Saya ingin ajak ibu dan anak naik kereta api ke Malang, belum kesampaian. Semoga ada waktu dan kesempatan nya amin...

    BalasHapus
  4. Sebagai orang asli Jogja yang merantau di Bandung, perjalanan jarak jauh dengan kereta api udah nggak asing buatku. Aku juga pernah merantau di Jakarta dan Cirebon, meski sebentar. Jadi pernah merasakan jalur Jakarta-Jogja dan Cirebon-Jogja juga.

    Sekarang udah makin enak, mbak. Ada pengumuman di setiap jelang stasiun. Btw karena makin tua dan makin manja, aku sekarang lebih suka naik kereta api siang. Meski sekilas "boros waktu", tapi yang penting sampai di tujuan badanku segar bugar. Aku tipikal orang yang susah tidur di jalan, soalnya.

    BalasHapus
  5. Naik kereta api itu selalu seru dan menyenangkan. Apalagi, untuk saya yang memang kalau pulang kampung mending naik kereta dibanding bis. Makanan di kereta juga sekarang enak-enak, pelayanannya pun semakin bagus

    BalasHapus
  6. Jaman sekolah dulu aku bolak balik jgj - jkt naik kereta karena belum berani naik pesawat hehehe.. aku pernah nyobain kereta bisnis juga, masih ada yang jualan di dalam kereta kalau keretanya lagi berhenti di stasiun. Sekarang masih begitu ya mba?

    BalasHapus
  7. Baru sekali saya naik kereta dari Jatinegara ke Stasiun Tugu Jogjakarta naik kelas bisnis tapi sayang saat itu masih banyak pedagang yang masuk ke gerbong tidak seperti sekarang sudah tertib

    BalasHapus