Jejakcantik.com-Setiap perjalanan memiliki kisah, tak seorang pun memiliki kisah yang sama. Walaupun terkadang dalam perjalanan ada saja kisah yang selaras. Ini adalah kisah jejak cantik ketika jalan-jalan cantik di negara tetangga, Singapura. Entah kenapa, Singapura  menjadi daya tarik bagi orang Indonesia untuk menelusuri jejak pertualangan di negara yang memiliki icon terkenal Ikan berkepala singa.



Sudah lama ada keinginan kembali jalan-jalan singkat ke Singapura tetapi apa daya belum ada kesempatan. Namun, kesempatan itu akhirnya datang. Awalnya mau menginap di salah satu hostel di Singapura yang selalu menjadi rekomendasi teman, Betel box hostel yang berlokasi di Joo Chiat road, Geylang, dekat pasar geylang serai semalam hanya 12 dolar singapore dan sudah termasuk sarapan. Namun, aku mau mencoba hal yang lain dan mencoba menginap di salah satu host yang berlokasi di sekitar statsiun Beauty World. Apartemennya lumayan jauh dari perkotaan tetapi sangat menarik. Karena, belum pernah ke negara Singapura dari ujung ke ujung.



Dalam kisah perjalanan menuju Beauty World Station, aku sungguh nervous. Ini seperti memulai kisah pertualangan baru, karena aku belum pernah ke Singapura lewat terminal Tanah Merah. Biasanya selalu lewat HarbourFront Centre Singapura. It’s o.k! Meskipun sempat dag dig dug tentunya, maklum sebagian banyak mengulas tentang “kekejaman” eh galaknya pihak imigrasi Singapura dan bahkan ada teman yang sempat menulis mengenai pemeriksaan smartphone khususnya aplikasi whatsapp. Eh, rupanya tidak ada satu pun dari penumpang kapal majestic yang diperiksa ponselnya. Nah, kebetulan pula mayoritas penumpang kapal majestic ini 60 persen dari negara Cina dan 40 persen dari Indonesia hihihi.


Aku pun pastinya dong mengantri dan begitu mendapat giliran. Seperti biasa petugas menanyakan berapa lama aku akan liburan di Singapura, sudah booking hotel atau belum dan sebagainya. Aku jawab sejujurnya saja, aku Cuma dua hari saja karena besoknya harus ngejar pesawat ke Malaysia dan aku belum booking hotel karena trauma booking hostel via internet dan ternyata tidak sesuai dengan review dan kenyataan. Lalu, terbanyang masa dimana aku liburan ke Mersing, Malaysia.

Its, lagi-lagi fingers screen bermasalah. Jari jempolku tidak bisa terditeksi. Aku pun disuruh pergi ke salah satu sudut. Sempat dag dig dug seh, what’s wrong! Menunggu 10 menit karena juga ada satu orang yang sedang diperiksa. Tidak lama kemudian, giliranku kembali di introgasi. Ini kali pertamanya aku ke Singapura masuk ke sudut khusus. Rupanya, tidak sebegitu menyeramkan seperti gambaran orang. Memang petugas di tempat ini lebih tua dan terlihat ganas tetapi mereka cukup baik. Jempolku aja mesti empat kali baru bisa kebaca hahaha. Whats wrong with my fingers? Mungkin karena terlalu lama menyentuh layar touch screen smartphone. Harus dirubah deh!



Singkat cerita, aku pun berhasil keluar dengan “SELAMAT” tanpa harus menyerahkan ponsel untuk diperiksa dan tentu saja, aku sempat berbincang-bincang dengan beberapa penumpang mengenai issue tersebut, mereka tidak pernah tahu. Pasalnya, smarthphone is privacy things, am I right?

Penantian bus menuju station tanah merah
Lebih hemat jalan-jalan ke Singapura dan lebih mudah menggunakan kartu e-money yang bisa digunakan apa saja, khususnya pembayaran bus maupun kereta api (MRT). Nah, perjalanan dari Terminal Feri Tanah Merah ke Stasiun Tanah Merah tidaklah memakan waktu lama.


Sebelum pergi ke bus stop, aku mencari e-money card. Nah, teman-teman yang masih awam ke Singapura menggunakan kapal, khususnya terminal Tanah Merah nggak usah kuatir. Di sana ada seven eleven yang terletak di pintu keberangkatan. Tanyakan saja sama penjaga dan lokasinya sangat mudah ditemukan koq. Harganya juga murah hanya 10  dolar singapura, dengan jumlah nominal isi di dalam kartu 5 dolar singapura. Bus berhenti dan aku pun naik. Beruntung, aku mendapat tempat duduk di dalam bus. Apalagi dengan tas koper yang rusak dan ransel tentu saja beban berat dan rasa lelah karena mengangkat koper seberat 8 kilo gram dan tas ransel mungkin sekitar 5 kilo gram hahaha. Bagaimana rasanya? Bagi aku yang jarang mengangkat beban berat bahkan beras 5 kilo gram saja aku tidak pernah! JARANG dan bahkan hampir bisa dibilang TIDAK PERNAH.




Namun apa daya! Aku merasa tidak berdaya dengan keadaan ini hahaha. Jadinya, ya dinikmati saja. Tiba-tiba ada seseorang yang berbaik hati membantuku! Emm, apakah seseorang itu memang baik hati? Nantikan kisahnya minggu depan ya. Jejakcantik mau tidur cantik dulu hihi...




Fill your day with love and step beauty feet



Fun Time it's you......

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

3 komentar untuk Singapura dan Kisah Pertualangan

You've decided to leave a comment – that's great! Please keep in mind that comments are moderated and please do not use a spammy keyword. Thanks for stopping by! and God bless us! Keep Smile and Lovely Day

  1. keganasan imigrasi singepo sudah terkenal haha, saya beruntung belum pernah kena, mungkin karena wajah saya meyakinkan hahaha

    BalasHapus
  2. pemeriksaan smartphone klu terkena Random Check hahaha
    bukan setiap yang masuk diperiksa
    namanya random check hanya 1 diantara 100 mungkin
    btw..link blog aku kok ga bisa dibuka ya ?

    BalasHapus
  3. Wah ada random check ke handphone segala ya. Serem ih.

    BalasHapus